Sentya Agus Savitri – Matematika 2018 adalah salah satu dari 4 mahasiswa Prodi Matematika yang telah lolos seleksi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka – Kampus Mengajar dan Penjuang Muda batch 1. Berikut paparan pengalaman Sentya selama mengikuti program tersebut.
Halo mathematician, perkenalkan nama saya sentya,peserta kampus mengajar batch 1 dan juga pejuang muda batch 1 di tahun 2021. Program ini memberikan saya many experience. Salah satunya tentang kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Banyak orang yang pintar di dunia ini, but need character building. Its my reason to be the participant, karena saya ingin mendidik dan memberikan ilmu yang saya punya untuk adek adek saya pada saat saya mengajar di kampus mengajar batch 1. Not only it, saya juga punya banyak teman ,dan inilah pentingnya kita mempunyai relasi. Saya bisa bertemu dengan kepala sekolah di SD tersebut, dan juga rekan guru guru di SD tersebut, saya berbagi kepada siswa siswi dan rekan guru tersebut, serta mereka juga berbagi kepada kami para peserta kampus mengajar. Kami mengerjakan tugas administrasi di sekolah, kami mengajar matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris hingga bahasa Arab di SD tersebut menggunakan media pembelajaran dan juga pengembangan teknologi agar mereka menjadi generasi penerus yang nantinya melek terhadap teknologi.
Second, saya akan berbicara mengenai pejuang muda. Pejuang muda adalah laboratorium yang menghubungkan saya dengan masyarakat. Saya mengenal yang namanya bansos PKH (Program Keluarga Harapan), Bansos BNPT, dan lain lainnya. At another side, saya melakukan survei ke desa demi desa untuk mengupgrade data penerima bantuan apakah masyarakat tersebut berhak menerima atau sekarang sudah tidak berhak lagi. Karena faktor-faktor seperti, jumlah penghasilan dalam satu keluarga tersebut, apakah kepala keluarganya bekerja, bagaimana tingkat kecukupan mereka untuk kebutuhan sehari hari dan keadaan rumah mereka, serta besarnya listriknya (amphere). Saya pernah menjumpai nenek dan kakek yang tinggal di tengah perkebunan dengan pondok berukuran kecil yang mereka punya, dengan kondisi mereka yang sudah lansia. Saya flashback terhadap my life, saya harus bersyukur, bagaimana kah jika kita menjadi seperti mereka? In our life, we must to see down situation, more public are poor , so sad about it. As student of college, saya belajar untuk menghargai masyarakat di sekeliling saya, saya membantu mereka semampu saya . Doa dan harapan saya semoga nenek dan kakek ,atau sebutan lain seperti ibuk, bapak, selalu sehat ya dan dilancarkan rezekinya aamiin… . Ingin rasanya saya menjadi orang yang sukses agar kedepannya saya bisa mengulurkan tangan saya untuk lingkungan sekitar saya yang kesusahan, ITS my dream.
It’s my experience, very worth, experience is a worth teacher. In education, as student of college, we need experience, training, more practice, care with public. Thanks, It’s my story.